Tafsir Surat Al Anbiya 107, Rasulullah Jadi Rahmat Semesta Alam
LANGIT7.ID, Jakarta - Nabi Muhammad adalah rahmat yang diturunkan Allah bagi seluruh makhluk (rahmatan lil alamin). Begitu pula dengan risalahnya agar diikuti manusia dan bermanfaat bagi semesta alam.
Rahmatan lil ‘alamin artinya kasih sayang bagi semesta alam. Kasih sayang pada diri Rasulullah meliputi seluruh makhluk, yang beriman kepada Allah maupun yang tidak beriman.
Setiap Nabi sebelum Muhammad bila ummatnya mendustakan agama maka Allah akan langsung mengazab dan membinaskannya. Sedangkan setelah Rasulullah diutus, Allah menangguhkan adzab hingga hari pengadilan kelak.
Firman Allah dalam Surat Al Anbiya ayat 107:
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Latin: Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīn
Arti: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Muallim KH Sayfi’i Hadzami dalam kitabnya, Taudhiul Adillah menjelaskan Rasulullah adalah rahmat untuk urusan dunia dan akhirat. Sebelum Nabi Muhammad diutus, risalah yang dibawa para nabi hanya berlaku untuk kaumnya.
Sedangkan, risalah Nabi Muhammad adalah untuk alam semesta, lintas waktu dan tempat. Inilah kekkhususan Rasulullah dibanding nabi dan rasul sebelumnya.
Menurut Syeikh Ahmad As Sawi dalam Tafsir As Sawi dikatakan, “Sesungguhnya beliau shalallahu alaihiwasallam itulah diri rahmat. Sebagaimana telah disebutkan bahwa para nabi dijadikan dari rahmat sedangkan Nabi Muhammad adlah rahmat itu sendiri (Ainur Rahmat).”
Posting Komentar untuk "Tafsir Surat Al Anbiya 107, Rasulullah Jadi Rahmat Semesta Alam"