Bolehkah Ibu yang Positif COVID-19 Menyusui Bayi?


HOME
GLOBAL NEWS
WIRAUSAHA SYARIAH
LIFESTYLE MUSLIM
WISATA HALAL
HOME & GARDEN
SOSOK MUSLIM
EDUKASI & PESANTREN
COMMUNITY
MASJID
INDEX

HOME
GLOBAL NEWS
WIRAUSAHA SYARIAH
LIFESTYLE MUSLIM
WISATA HALAL
HOME & GARDEN
SOSOK MUSLIM
EDUKASI & PESANTREN
COMMUNITY
MASJID
INDEX
Ikuti Kami
Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Media Siber
Disclaimer
Kontak Kami
home lifestyle muslim detail berita
Bolehkah Ibu yang Positif COVID-19 Menyusui Bayi?
muhammad rifai akif Minggu, 26 September 2021 - 08:28 WIB

Seorang ibu yang tengah menidurkan anaknya./Foto: LANGIT7/iStock
LANGIT7.ID - , Jakarta - Anjuran kesehatan untuk waktu ibu menyusui adalah maksimal dua tahun. Tapi bagaimana jika kemudian sang ibu terkonfirmasi positif COVID-19?
Menyusui merupakan momen penting dalam pertumbuhan bayi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan batas maksimal untuk ibu menyusui bayi adalah dua tahun.
Nutrisi yang diterima bayi di masa menyusui atau dikenal dengan masa emas (golden age) tertuang dalam Alquran.
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan persusuan," bunyi surat Al Baqarah Ayat 233.
Tapi, bagaimana jika Ibu yang ingin menyusui ternyata positif Covid-19? Pasti ada rasa cemas saat proses menyusui dapat menularkan virus ke buah hati.
MASJID
INDEX
Ikuti Kami
Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Media Siber
Disclaimer
Kontak Kami
home lifestyle muslim detail berita
Bolehkah Ibu yang Positif COVID-19 Menyusui Bayi?
muhammad rifai akif Minggu, 26 September 2021 - 08:28 WIB

Seorang ibu yang tengah menidurkan anaknya./Foto: LANGIT7/iStock
LANGIT7.ID - , Jakarta - Anjuran kesehatan untuk waktu ibu menyusui adalah maksimal dua tahun. Tapi bagaimana jika kemudian sang ibu terkonfirmasi positif COVID-19?
Menyusui merupakan momen penting dalam pertumbuhan bayi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan batas maksimal untuk ibu menyusui bayi adalah dua tahun.
Nutrisi yang diterima bayi di masa menyusui atau dikenal dengan masa emas (golden age) tertuang dalam Alquran.
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan persusuan," bunyi surat Al Baqarah Ayat 233.
Tapi, bagaimana jika Ibu yang ingin menyusui ternyata positif Covid-19? Pasti ada rasa cemas saat proses menyusui dapat menularkan virus ke buah hati.
Baca Juga : Studi: Gejala Covid-19 Berkembang, Jangan Abaikan 20 Tanda Ini
Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Yasemine Asherya Ersa, Sp.A mengatakan ibu yang positif COVID-19 tetap bisa memberikan air susu ibu (ASI) kepada anaknya dengan menerapkan protokol kesehatan tanpa perlu khawatir transmisi virus Covid-19.
Kondisi ini berlaku kepada ibu yang positif Covid-19 tapi tidak bergejala atau hanya bergejala ringan saja.
Baca Juga
- TIDAK SEMUA BOLEH DI NIKAHI 1) || ANNANAH || annanah adalah wanita yg suka mengeluh dan mengadu | menikahi wanita tipe ini membuat suami sulit mencapai sakinah dalam keluarga | sebab mengeluh tidak mendatangkan solusi apapun | ia justru menguras emosi suami | sedangkan mengadu | sering merusak hubunggan baik sesama || baik kerabat maupun sahabat | apalagi jika yg suka diadukan istri adalah orang tua suami |
- Rumah mu 2025 nanti Semoga Terwujut Aminn..🤲🤲
- Anak Sering ter Jadi Korban Kalau Ibu Tertekan Dan Banyak Pikiran
"Jika kondisi ibu OTG (Orang Tanpa Gejala) atau hanya gejala ringan saja, silahkan untuk tetap memberikan ASI selagi ia mampu." kata Yasemine saat dihubungi tim Langit7 pada Sabtu (25/9/2021).
Lain halnya jika kondisi sang ibu dirawat di rumah sakit disertai dengan perawatan intensif, maka ada baiknya ditunda dulu untuk memberikan ASI.
"Jika kondisi ibunya dirawat, apalagi dengan alat bantu seperti oksigen misalnya. Mau tidak mau harus ditunda dulu pemberian ASI-nya. Sementara bisa diganti dengan susu formulai hingga ibunya selesai dirawat," tambahnya.
Dikutip dari Hopkinsmedicine.org, hingga saat ini belum ada penelitian yang mendeteksi virus corona terdapat di air susu ibu.
Sebagaimana virus yang mengganggu sistem pernapasan lainnya, seperti SARS, virus tidak tertransmisikan melalui ASI.
"Sejauh ini aman ya, dari IDAI juga tetap menyarankan untuk diberikan ASI." jelas Yasmine.
Namun yang masih menjadi permasalahan adalah ibu menyusui yang sudah selesai dari perawatan intensif, tapi masih dirawat di rumah sakit menunggu hasil negatif.
"Sebetulnya boleh saja ibu yang sudah selesai dari perawatan intensif untuk menyusui, tapi di rumah sakit kondisinya tidak memungkinkan karena tidak ada ruangan khusus untuk ibu menyusui. Saat ini biasanya tergabung dengan pasien positif lainnya,"
Yasmine berharap sebaiknya rumah sakit memiliki ruangan khusus bagi pasien penderita Covid-19 untuk ibu menyusui, agar bisa menyusui anaknya selagi dirawat di rumah sakit.
"Kalau ada ruangan khusus, maka memungkinkan ibu menyusui anaknya di rumah sakit." imbuh Yasemine.
Adapun dalam ilmu fikih, ibu menyusui dengan positif Covid-19 boleh saja tidak menyusui bayinya. Selagi niatnya adalah untuk mengurangi mudarat agar virus tidak tertular. Syekh Muhammad Jaber menjelaskan terkait hal ini saat dihubungi tim Langit7 pada Sabtu (25/9/2021).
"Anjuran ibu menyusui sampai 2 tahun itu datang langsung dari Allah SWT, tetapi Islam mentolerir jika sang ibu sakit, sama halnya keringanan tidak berpuasa Ramadhan, saat sedang sakit. Dan digantikan dengan hari lain manakala sudah sehat." ujar adik kandung almarhum Syekh Ali Jaber ini.
"Islam lebih peduli terhadap manfaat dan mudarat. Menyusui saat kena Covid, dikhawatirkan memiliki mudarat yang banyak." tutup Syekh Muhammad Jaber.
(est)
Posting Komentar untuk "Bolehkah Ibu yang Positif COVID-19 Menyusui Bayi?"