Panjang 8 Meter, Benarkah Ini Makam Sahabat Nabi di Indonesia?
Rombongan inilah yang pertama kali datang dan menyebarkan agama Islam di Indonesia.
Dream – Masuknya Islam ke Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Selama ini ada beberapa versi yang menjelaskan masuknya Islam ke Nusantara.
Mungkin selama ini orang banyak tahu bahwa Islam masuk ke Nusantara dengan dibawa oleh para pedagang. Ada pula yang berpendapat Islam dibawa oleh orang-orang China.
Namun di Barus, Sumatera Utara, terdapat makam tua yang diduga menjadi salah satu bukti masuknya Islam ke Nusantara pada masa lebih awal jika dibandingkan yang tertulis di sejumlah literatur sejarah.
Orang yang dikebumikan di makam itu diyakini merupakan rombongan pertama yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.
Bagaimana kisah selengkapnya? Simak ulasannya berikut ini.
Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muadz bin Jabal
Dilansir dari nu.or.id, Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muadz bin Jabal adalah orang yang pertama kali membawa ajaran Islam ke daerah Barus, Sumatera Utara. Menurut penuturan penduduk setempat ditemukan dua kemungkinan.
Pertama, Syekh Mahmud adalah orang Yaman yang hendak melakukan pelayaran ke Samudera Pasai (Aceh), namun di tengah pelayaran, kapal yang ia tumpangi salah arah dan terdampar di Barus.
Sampai di Barus, Syekh Mahmud tidak hanya berdakwah tetapi juga menjadi pedagang dan berbisnis komoditas kapur yang sangat terkenal sejak puluhan abad lalu.
Kemungkinan ke dua meyebutkan, Syekh Mahmud merupakan orang asli Nusantara yang belajar ke sahabat Rasulullah SAW. Setelah menimba ilmu di Arab Saudi, ia kembali ke Barus dan menyebarkan ajaran Islam di sana.
“ Syekh Mahmud ini kemungkinan besar merupakan orang Barus yang belajar Islam semasa para sahabat. Kemudian ia kembali lagi ke Nusantara,” ungkap Rais Syuriyah PCNU Tapanuli Selatan, Muhammad Batubara, dalam wawancara 2016.
Kanal YouTube Andi Madinah mengangkat kisah makam Syekh Mahmud yang terletak di Barus, Sumatera Utara, itu. Sang pemilik akun bahkan menyebut Syekh Mahmud merupakan sahabat Nabi Muhammad.
Menurut informasi warga sekitar, kata sang pemilik kanal, makam itu dulunya terletak di tepi pantai.
" Menurut informasi bahwa makam ini dulu letaknya di tepi pantai. Ini dikuatkan oleh masyarakat yang mengatakan jika mereka menggali sumur di sekitar sini, maka mereka akan menemukan kerang. Dan kita ketahui kerang adalah hewan dasar laut," jelasnya.
Namun, saat ini makam Syekh Mahmud terletak di atas bukit dan harus dicapai dengan menapaki 765 anak tangga.
Menurut pemilik kanal Andi Madinah, makam itu ukuran panjangnya sekitar delapan meter. Di batu nisannya juga tertulis beberapa hadist Nabi yang berkaitan dengan dakwah dan silahturrahmi dalam Islam.
" Makam ini panjangnya lebih kurang 8 meter. Dan di batu nisannya tertulis hadist-hadist Rasulullah SAW. Di antaranya hadis-hadis yang menerangkan tentang bahwa orang Islam itu adalah silaturahmi dan berdakwah," ujar sang pemilik kanal.
Menurut laman nu.or.id, sekitar 2015 ada 26 duta besar negara sahabat, termasuk diantaranya Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia kala itu, Musthafa Ibrahim Almubarok, datang berziarah.
Musthafa yang kala itu didampingi beberapa Dubes menyempatkan membaca enkripsi yang ada di nisan Syaikh Mahmud. Dari nisan tersebut, kata Musathafa, terpahat jelas bahwa nisan itu dibuat pada abad ke-7 Masehi. Artinya Islam masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi.
Posting Komentar untuk "Panjang 8 Meter, Benarkah Ini Makam Sahabat Nabi di Indonesia?"