3 HAL YANG BISA MENGOBRAK ABRIK SYARIAT (AGAMA)

3 HAL YANG BISA MENGOBRAK ABRIK SYARIAT (AGAMA)

Sangat penting dizaman ini memiliki sifat fatanah (cerdik).
Bila tidak, maka takkan selamat ataupun terlepas dari fitnah zaman..

Kata Nabi ada 3 macam yang bisa meruntuhkan.Agama:

1. Orang yang berilmu sudah tergelincir dalam mengambil fatwa atau kebijakan.

Kenapa mereka bisa salah karena kita ingat perkata'an putro balqis,
"pemberian itu penghulu kasih sayang."

Hadiah bisa memikat hati siapapun sehingga kebijakan sudah banyak menyeleweng, Ulama atau orang yang mengerti agama sudah menjadi liberal.
Pemikiran sudah bisa dinego karena banyaknya menerima pemberian.
Walaupun disatu sisi itu adalah guru kita, tapi disisi lain cara menyampaikan kemasyarakat harus memiliki sifat fatanah.

Jangan ketika Ulama ini yang berbuat salah malah semua Ulama terkena imbasnya.

Ketika satu orang alim terpeleset dari agama, jangan seluruh orang alim didunia disalahkan.

Mungkin ada Ulama yang uda melenceng didaerah lain dalam menyampaikan fatwa, jangan kita menganggap semua Ulama sudah melenceng.

Apabila ada mendengar orang awam berkata satu pun Ulama tidak bisa kupercayai lagi.padahal yang dikatakannya Ulama daerah tertentu yang berbuat kesalahan, tapi yang terkena semua Ulama diseluruh daerah.

Disinilah kita butuh sifat fatanah (cerdik) dalam mengambil sikap atau keputusan.

2. ORANG AWAM BERBANTAHAN (BERDEBAT) DENGAN ORANG ALIM.

Contoh:
Masa Abbasiyah ada yang terkenal bernama Abi Nuas Al Juni atau yang banyak dikenal namanyaa Abu Nawas karena beliau seorang yang suka membuat lelucon baik cara duduk cara berbicara dan juga segala hal terkenal lucu maka beliau dikenal al-juni (pelawak) beliau juga penyair yang terkenal dimasa itu dan beliau juga sangat cerdik dalam hal apapun.

Suatu hari beliau membuat syair diantara syairnya marilah mendekat ke bar (tempat minum khamar) jangan mendekati Mesjid karena Allah berfirman
Dalam surat Al-Ma'un,

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ

Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ

Artinya: Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ

Artinya: Maka celakalah orang yang shalat.

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ

Artinya: Yang berbuat riya.

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ

Artinya: Dan enggan (memberikan) bantuan.

Maka dia katakan kepada masyarakat diambil sepotong ayat dari surah Al-Maun.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ

Celakalah orang yang shalat.

Dia meyakinkan kepada masyarakat pada masa itu, tidak ada Allah mengatakan celaka orang yang keminum khamar, tapi yang celaka adalah orang yang shalat, maka dia menyuruh warga setempat "ayo semua minum khamar."

Itulah ciri-ciri munafik.

Sehingga sang raja masa itu mendapat laporan dari masyarakat dan dipanggillah Abu Nawas untuk menghadap raja.
Wahai Abu Nawas apakah benar engkau melarang orang untuk shalat.
Dan engkau malah menyuruh untuk meminum khamar benar jawab Abu Nawas.

Untuk apa engkau lakukan itu...wahai raja saya hanya menulis dan tidak ada melakukan apa yang kuperintahkan kepada warga.

Kemudian dia berkata "Orang yang banyak berbuat sesuatu biasanya tidak banyak berbicara, tapi kebalikan yang banyak berbicara biasa nya tidak banyak berbuat."

Karena kecerdikan jawabannya, maka dia pun dilepaskan oleh raja.
Walaupun kecerdikan yang ada pada Abu Nawas tidak boleh untuk kita tiru karena menyesatkan orang lain untuk berbuat yang dilarang Allah

Sehingga waktu itu Imam Syafi'ie pun mengatakan Ya Allah seandainya Abu Nawas meninggal, maka aku tidak akan datang untuk menyalati karena sangat dzalim sifatnyaa menyuruh orang minum khamar.

Suatu hari Abu Nawas meninggal ditemukan didalam saku pakaian yang dikenakannya ada secarbik kertas yang tertulis yang isinya lebih kurang.

"Ya Allah banyak kesalahan yang telah saya perbuat kepada engkau, tapi saya mengakui dunia ini adalah tempat permainan, hari ini saya bertaubat dengan taubat nasuha, terimalah taubatku Ya Allah sehingga aku menghadapmu dengan keada'an tiada dosa."

Maka, ketika beliau meninggal terdengar kabar ketelinga Imam Syafi'ie bahwa ada yang mendapatkan surat dalam saku bajunya yang bertuliskan perihal taubatnya.

Sehingga Imam Syafi'ie berubah yang sebelumnya tidak akan mendatanginya akhirnyaa Imam Syafi'ie bergegas mendatangi jenazah Abu Nawas dan beliau yang menjadi imam dalam shalat jenazah diwaktu itu.

Nah begitu pula Ulama munafik yang banyak kita temukan sekrang yang berfatwa cadar itu budaya arab itu mungkin seperti Abu Nawas yang menyalahkan makna Al-Qur'an dan bisa buat semua orang sesat, terserah baik itu guru kalian, guru saya ataupun dia dari ormas manapun yang sesat, tetap sesat jangan fanatik buta kepada siapapun terlebih yang sudah dekat dengan orang dzalim.

Kemudian kata Nabi Yang selanjutnya.

3. PEMIMPIN YANG TIDAK MENENTRAMKAN MASYARAKAT.

Pemimpin yang membuat kekacauan, semua rakyat pada bentrok, membunuh bebas tidak ada keadilan yang semestinya berlaku dinegara yang merdeka seolah seperti tiada pemimpin.
Aparat juga tidak lagi berfungsi menjaga keadilan, hakim tidak lagi menjadi penengah kepada masyarakat, itu semuaa adalah termasuk penyesatan agama.

Note:
Saya faqir ilmu yang menulis.
Jika ada yang kesalahan dalam penulisan itu adalah kesalahan saya. Namun jika itu yang ada disuatu daerah yang kita tempati mungkin inilah sa'atnya kita berbenah diri agar iman kita selamat ketika menghadap ilahi
Karena semakin banyak kedzaliman dipenghujung umur dunia

والله أعلمُ بالـصـواب

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Berbagi :