TANGISAN FATIMAH RADIALLAHU ANHUMA
TANGISAN FATIMAH RADIALLAHU ANHUMA
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad Wa'ala Aalihii Wa Ashaabihii Aj'main ❤️
Pada suatu hari Rasulullah shalallahu alaihi wassalam mengunjungi putri kesayangannya yang bernama Fatimah untuk suatu keperluan. Namun apa yang bterjadi, sesampainya di rumah Fatimah ra Rasulullah shallallahu alaihi wassalam terkejut karena mendapati putrinya tersebut menangis di samping penggilingan gandum yang terbuat dari batu. "Wahai Fatimah, apa yang menyebabkan engkau meangis? Semoga bukan ayahmu yang membuat engkau menangis," ujar Rasulullah.
"Ya Rasulullah, penggilingan ini dan urusa-urusan rumah tanggalah yang menyebabkan aku menangis," jawab Fatimah yang berurai air mata.
Siti Fatimah ra mengaku bahwa tangisnya, karena beratnya pekerjaan rumah tangga yang dijalaninya dan merasa sangat capek menggiling gandum untuk dijadikan tepung. Hampir seharian Fatimah menggiling sehingga jari-jarinya terasa sakit.
Setelah Fatimah mengadukan permasalahannya, segera saja Rasulullah mendatangi gilingan gandum yang terbuat dari batu. Sambil mengucap Basmalah, Rasulullah kemudian memasukkan jarinya ke tumpukan biji gandum yang masih tersisa di dalam penggilingan.
Dengan izin Allah subhanahu wata'ala, gilingan manual tersebut tiba-tiba saja bergerak sendiri menghaluskan gandum menjadi tepung.
Setelah semua pekerjaan selesai, tiba-tiba saja Rasulullah diberi mukjizat lagi oleh Allah subhanahu wata'ala.
Terdengar sayup-sayup, batu penggilingan itu yang merasa lelah dan mengeluh. Penggilingan merasa takut dengan Firman Allah subhanahu wata'ala dalam Surat At-Tahriim ayat 6.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahriim [66]: 6). Begitu mendengar keluhan batu penggilingan itu, Rasulullah tersenyum.
"Wahai Rasulullah, kenapa engkau tersenyum?" tanya Fatimah ra.
"Aku tersenyum karena batu ini telah mengatakan kepadaku tentang sesuatu hal," jawab Rasulullah.
"Apa yang diucapkan batu itu ya Rasulllah?" tanya Fatimah ra.
"Batu penggilingan itu takut dan tidak mau dijadikan bahan bakar api neraka," jawab Rasulullah.
Kemudian Rasulullah membalas ucapan batu penggilingan itu.
"Hai batu, bergembiralah dan bersenanglah karena engkau akan menjadi batu yang akan dipakai untuk membangun istana Fatimah nanti di surga." Begitu bahagianya batu penggilingan gandum itu, dimana pada saat teman-temannya dijadikan Allah SWT sebagai bahan bakar api neraka, hanya dia yang mendapatkan kemulian itu.
Rasulullah kemudian mendekati anaknya yang mulai berhenti menangis.
Posting Komentar untuk "TANGISAN FATIMAH RADIALLAHU ANHUMA"