raja yang gemar mengembara
Raden Pamanah Rasa bukan tak betah di istana, melainkan dia ingin hidup bebas seperti burung yang dikeluarkan dari kandang. Suatu ketika Putra Mahkota Kerajaan Galuh itu pergi meninggalkan keratuan. Tentu saja anak dari putera mahkota tak mungkin sendirian meninggalkan istana, dia ditemani ketiga pengasuhnya. Tetapi, dia sempat menolak untuk ditemani siapapun termasuk para pengasuhnya itu. Ketiga pengasuhnya itu tiada lain; Purwagalih,Gelapnyawang, Lampungjambu dan satu orang ini yang setia dan mandraguna menemani Raden Pamanah Rasa yaitu Giling Wesi Sang Harimau Putih.
•
Tujuan Raden Pamanah Rasa berkelana meninggalkan istana adalah agar bisa Ngaheuyeuk Dayeuh Ngolah Nagara atau mengelola negara. Dalam Tritangtu Buana, merupakan tugas Ratu atau Kepala Negara yakni menjalankan kewibawaan pemerintahan dan menjalankan aturan hukum. Raden Pamanah Rasa banyak memakai nama samaran agar ketika mengembara kesana kemari tidak ada yang mengetahuinya. Begitu juga kenapa banyak sekali petilasan-petilasan yang ditinggalkan oleh Raden Pamanah Rasa.
•
Dalam buku Raden Pamanah Rasa yang ditulis Rokayat Asura, dituliskan bagaimana perjalanan Raden Pamanah Rasa yang begitu dipenuhi makna kehidupan. Karena setiap dia pergi dari daerah ke daerah lain banyak pelajaran yang diambil. Itulah kenapa Raden Pamanah Rasa sering mengembara kesana-kemari untuk menemukan hakikat kehidupan yang sebenarnya. Bagi Raden Pamanah Rasa seorang raja harus menemukan kehidupan dari mereka yang tak pernah memiliki kekuasaan dan jauh dari kehidupan mewah.
•
Sosok Raja Sunda yang berkarakter ‘teuas peureup lemes usap, pageuh keupeul lega awur’ yaitu kepemimpinan yang memiliki keteguhan dalam berprinsip dengan tetap menjunjung tinggi makna welas asih, serta memiliki jiwa yang bersahaja yang tetap memikirkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dialah sosok Raja Besar yang diakui oleh beragam keyakinan.
-----
Posting Komentar untuk "raja yang gemar mengembara"