Ingin Selamat Dunia Akhirat? Ikuti 5 Nasihat Rasulullah SAW Berikut Ini!

PORTAL BOLMONG - Rasulullah SAW adalah manusia yang paling mulia, tak ada sedikit pun cacat dalam pribadinya.

Setiap perkataan, perbuatan, dan ketetapannya menjadi sunnah sebagai contoh dalam kehidupan umat manusia khususnya Islam.

Allah SWT memuji Nabi Muhammad SAW dalam Al Quran:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al Ahzab: 21).

Salah satu dari keistimewaan Rasulullah SAW adalah kecintaan beliau kepada umatnya.

Nabi Muhammad SAW sengaja menahan doa mustajabnya di dunia untuk kelak dia mintakan di akhirat sebagai syafaat untuk umatnya.

Sampai-sampai, di akhir-akhir menjelang wafat beliau, yang ada di dalam pikirannya adalah umatnya.

Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada seorang sahabatnya untuk diamalkan dan diajarkan kepada orang lain agar selamat hidup di dunia dan akhirat.

Nasihat ini pada dasarnya juga diperuntukkan kepada umat-umat sesudahnya yang dapat mengamalkannya.

Apakah nasihat Rasulullah SAW itu?

Siapakah sahabat yang diberikan nasihat itu?

Simak ulasan berikut ini, sebagaimana dilansir Portal Bolmong dari kanal YouTube Tadabbur Ilmi.

Seorang sahabat nabi yang diberikan nasihat itu adalah Abu Hurairah ra.

Kala itu beberapa sahabat ditanya:

"Siapakah yang ingin mengambil nasihat dariku dan mengerjakannya?" tanya Rasulullah SAW.

Dan Abu Hurairah ra menjawab, "Aku wahai Rasulullah.".

Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam At Tirmidzi dan dihasankan oleh Syeikh Al Albani rahimakumullah.

Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa yang mau mengambil kalimat-kalimat itu dariku lalu mengamalkannya atau mengajarkan pada orang yang mengamalkannya?,' Abu Hurairah menjawab, 'Saya, wahai Rasulullah.' Beliau meraih tanganku lalu menyebut 5 hal;

"Jagalah dirimu dari keharaman-keharaman, niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah kepada Allah; Ridhalah dengan apa yang Allah tentukan untukmu, niscaya kamu menjadi orang terkaya; Berbuat baiklah terhadap tetanggamu, niscaya kamu menjadi seorang mukmin; Cintailah untuk saudaramu seperti yang kau cintai untuk dirimu sendiri, niscaya kau menjadi orang muslim; Jangan banyak tertawa, karena banyak tertawa itu bisa mematikan hati." (HR Tirmidzi).

Dari hadits di atas, ada 5 hal yang menjadi nasihat Rasulullah SAW kepada sahabatnya, Abu Hurairah.

Hal ini juga menjadi nasihat bagi kita umatnya, agar kita dapat selamat hingga kelak di akhirat.

Penjelasan dari 5 nasihat Rasulullah SAW itu adalah sebagai berikut:

1. Jagalah dirimu dari keharaman-keharaman, niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah kepada Allah

Pesan pertama itu adalah meninggalkan yang diharamkan oleh Allah SWT.

Ternyata untuk menjadi orang yang paling beribadah kepada Allah adalah dengan cara meninggalkan keharaman.

Hal ini karena sesuatu yang haram, apabila kita lakukan akan membuat hati menjadi hitam dan gelap.

Ketika hati kita sudah hitam dan gelap, maka ibadah pun menjadi berat untuk dilaksanakan.

Maka dari itu, orang yang paling mudah beribadah adalah orang yang paling bersih hatinya.

Semakin bersih hati seorang hamba dari maksiat, maka lebih mudah baginya untuk melaksanakan perintah-perintah dan menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Allah SWT telah memberikan kunci agar kita terhindar dari perbuatan keji dan munkar, yaitu dengan mengerjakan salat dengan benar.

Hal ini sebagaimana telah termaktub dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu kitab (Al Quran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al Ankabut: 45).

2. Ridhalah dengan apa yang Allah tentukan untukmu, niscaya kamu menjadi orang terkaya

Pesan selanjutnya adalah agar kita selalu ridha akan ketentuan Allah SWT.

Kaya yang dimaksud dalam pesan Rasulullah SAW ini bukan hanya kaya harta, karena hakikat kekayaan bukanlah kaya akan harta, melainkan kaya hati.

Rasulullah SAW bersabda:

"Bukanlah kekayaan itu karena banyak harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati." (HR Ibnu Majah).

Orang yang kaya hati adalah orang yang paling qana'ah.

Ia selalu merasa puas dengan apa yang Allah berikan kepadanya.

Orang yang kaya hati adalah orang yang tidak pernah merasa iri dan dengki kepada orang yang diberikan oleh Allah SWT nikmat yang lebih darinya.

Selain itu, orang yang kaya hati adalah orang yang selalu bersyukur, walaupun Allah SWT berikan sedikit kepadanya.

Selalu melihat ke bawah untuk urusan dunia, dan melihat ke atas untuk urusan akhirat.

Ridha terhadap ketentuan Allah SWT merupakan suatu keharusan, dan sesungguhnya itu adalah yang terbaik untuk kita.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqarah: 216).

3. Berbuat baiklah terhadap tetanggamu, niscaya kamu menjadi seorang mukmin

Mukmin artinya adalah orang yang beriman.

Baiknya keimanan seseorang, bisa dirasakan oleh orang-orang terdekatnya.

Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa, tidaklah dikatakan beriman bagi seseorang, sebelum ia berkata baik, memuliakan tamu, dan tetangganya.

Hal ini sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

4. Cintailah untuk saudaramu seperti kamu cintai dirimu sendiri, niscaya kamu menjadi orang muslim

Muslim bermakna orang yang menyelamatkan.

Menjadi muslim artinya menjadi orang yang menyelamatkan orang lain dari kejahatan lisannya atau perbuatannya.

Selain itu, menjadi muslim adalah mencintai untuk orang lain sesuai ia cinta untuk dirinya sendiri.

Jika ia mengharapkan kesehatan untuk dirinya, maka harapkanlah pula kesehatan itu dirasakan oleh orang lain.

Apabila ia mengharapkan kebaikan untuk dirinya, maka harapkanlah pula kebaikan itu dirasakan juga oleh orang lain.

Hal inilah yang dicontohkan oleh para sahabat-sahabat nabi kaum Anshor yang mendahulukan saudaranya kaum Muhajirin daripada diri mereka sendiri.

Tentang hal ini, telah diabadikan oleh Allah SWT dalam Al Quran dalam firman-Nya:

5. Jangan Banyak Tertawa, karena banyak tertawa itu bisa mematikan hati

Islam mensyariatkan kaum muslimin untuk banyak tersenyum, karena senyum adalah sedekah.

Tetapi Islam melarang banyak tertawa, karena segala sesuatu yang berlebih-lebihan atau melebihi batas akan membuat hati menjadi mati.

Dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah ra, bahwa dia berkata:

"Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau. Beliau biasanya hanya tersenyum." (HR Bukhari dan Muslim).

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

"Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati." (HR At Tirmidzi).

Menurut Imam Al Ghazali, jika hati mati, hati tak akan bisa menerima peringatan Al Quran dan tidak akan mau menerima nasihat yang baik.

Wallahu'alam bishawab.***