JANGAN MENABI-NABIKAN DIRI,BAHKAN JIKA DIBANDINGKAN DENGAN KENCING NABIPUN, TIDAK SEBANDING IBADAH ATAUPUN AMALAN ANDA...
JANGAN MENABI-NABIKAN DIRI,BAHKAN JIKA DIBANDINGKAN DENGAN KENCING NABIPUN, TIDAK SEBANDING IBADAH ATAUPUN AMALAN ANDA...
Diindonesia Setiap ada yang meninggal dunia sering diadakan doa dirumah duka,selama 7 malam,ada juga yang diadakan 3 malam...dan berbeda-beda namanya,ada yang menyebutkan tahlilan dan ada yang mengatakan samadiah....
Pertanyaan nya apakah Semua yang dilakukan itu ada sumber dari agama,hanya ikut-ikut orang terdahulu dan adakah dinegara lain diadakan seperti itu ...?
Ternyata setelah ditelusuri dibeberapa negara,bahkan guru kami beberapa bulan yang lalu ada berkunjung kepalestina disana juga ada dilakukan yang namanya samadiah dan tahliliyah kepada orang yang meninggal dunia
Ditulis dalam kitab Fatawa Kubra karangan Syech Ibnu Hajar Al-haitami didalam kitabnya.
ada beberapa pertanyaan diantara nya!!!
Berapa harikah,orang yang didalam kubur ditanyakan pertanyaan oleh malaikat mungkar nangkir?
Kemudian,siapakah orang yang tidak sama sekali diberi pertanyaan didalam kubur?
jadi didalam kitab tersebut,jawaban berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh mujahid (seorang perawi hadist) ketika meninggal kita ditanyakan didalam kubur selama 7 hari,dalam 7 hari ada riwayat dikatakan yaitu hari pertama,hari ketiga dan hari ketujuh saja,dan diriwayat lain ada yang ketujuh harinya dipertanyakan
Dan apakah pertanyaan yang ditanya didalam kubur...
Jawabannya adalah pertanyaan yang sama namun diulang-ulang seperti:
1.man rabbuka
2.man nabiyuka
3.man ikhwanuka
4.man imamuka
5.man kiblatuka
maka ditulis dalam kitab tersebut,para sahabat dan para generasi tabi'in berkenduri selama 7 hari 7 malam demi meringankan jenazah yang ada didalam kubur
dalam bahasa aceh sering disebut kenduri,namun dalam bahasa arab disebut sadaqah,maka dengan berkat sadaqah itu sendiri manfaatnya agar tidak susah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari malaikat mungkar wanangkir
jadi ini bukan budaya baru,yang dibuat oleh orang-orang diakhir zaman akan tetapi hanya melanjutkan budaya yang telah terlebih awal dilakukan oleh Para Sahabat dan para Tabi'in
dan siapa saja yang tidak dipertnayakan didalam kubur...?
jawbannya adalah orang-orang kafir,karena sudah pasti orang kafiir didalam neraka,maka kita sebagai muslim jangan menyamakan diri layaknya orang kafir yang tanpa melakukan samadiah tahliliyah dan doa lainnya karena mereka tidak ada pertanyaan didalam kubur
Didalam kitab tsb,ada pertanyaan apakah hanya 7 hari atau lebih dari 7 hari?
ada satu riwayat didalam kitab tsb pertanyaan yang diajukan sampai 40 hari...
Mak sahabat,tabiin dan ulama terdahulu berkenduri sampai 40 hari..
maka bila ada sekarang yang melakukan kenduri dihari ke40 bukan tidak ada sumber dari agama..Malah telah terlebih dahulu, dilakukan oleh orang-orang yang pantas untuk kita jadikan panutan dalam agama yaitu sahabat, bukannya hanya ikut-ikutan
Dan didalam kitab fatawa karangan Syech Ibnu Hajar Al-asqalani beliau seorang ulama pensyarah Fat'ul Bari Shahih Bukhari,dalam kitab itu, juga ada pertanyaan,
apakah ada manfaat mengaji diatas kubur orang yang telah meninggal dunia......
jawabannya dikitab tersebut sangat banyak manfaat,diantaranya
1.kepada orang yang didalam kubur,
2.manfaat kepada rumah-rumah yang ada disekitar tempat yang kita bacakan ayat suci alquran...
Mengapa demikian.......jawabannya...
karena setiap tanah yang ada diatasnya orang membaca alquran atau mengaji,maka tanah itu memberi manfaat kepada tempat yang lain*
bila ada yang bertanya, seandainya ada manfaat duduk mengaji diatas kubur,mengapa sahabat dan para tabi'in tidak melakukannya...
maka dijawab ibnul qayyim (beliau gurunya wahabi) bila wahabi zaman ini yang tidak membolehkan, membaca ayat suci Al-Quran diatas kubur,maka mereka itu adalah murid-murid durhaka terhadap gurunya
Ibnul qayyim menjawab,ketika ditanyakan,mengapa sahabat dan para tabi'in tidak membaca alquran diatas kubur, beliau menjawab
"bila engkau tidak melihat bukan berarti tiada dilakukan...ketika tidak sampai riwayat itu kepada kalian,jangan engkau katakan tiada..."
karena Sahabat Nabi dan Tabi'in,setiap melakukan ibadah tidak diketahui oleh orang-orang disekelilingnya.....
maka jangan dikatakan tidak ada...
Seandainya memang tidak ada dilakukan sahabat dan para tabi'in,coba kalian berfikir apakah amalan kita sebanding dengan amalan para sahabat dan para Tabi'in...
maka dikatakan oleh ibnu qayyim dsn ibnu taimiyah yang merupakan gurunya wahabi "mengaji dan mengirimkan doa kepada orang yang telah tiada doanya akan sampai kepada yang dituju
Seperti kita membaca Qulhuallahuahad bacaan lailahaillallah..itu juga namanya mengaji karena ayat Al-quran yang kita bacakan..
.jika ada yang mengatakan, tidak boleh samadiah...
pertanda mereka tidak membaca kedua hadist yang tertulis diatas dan mungkin saja mereka tidak mengetahui arti samadiah...
mereka mengira samadiah itu, seperti permainan petak umpet ataupun permainan yang mengganggu orang lain..
padahal samadiah itu diambil dari bacaan Qulhuallahuahad Allahussamad "samad"..samadiah itu maknanya bermunajah/berhajad kepada Allah dan tahlil itu singkatan dari pada Lailahaillallah...
maka setiap ada yang mengajak kita samadiah,kerumah ahli musibah yang baru meninggal dunia, jangan kita menganggap yang mengajak kita itu bohong..jangan kita bertanya kepadanya kenapa ada bacaan Lailahaillallah, kenapa tidak Qulhuallahuahad saja,☺🙂
tapi keduanya baik acara samadiah maupun tahliliah ada dibacakan seren tak keduanya bersama-sama....
Layaknya orang mengajak kita "ayok ngopi"terkadang yang kita pesan adalah teh dingin ataupun susu bukan kopi semua
WARNING:
Bila ada pertanyaan,bila samadiah,tahliliyah itu baik, kenapa tidak dilakukan sahabat ketika Nabi wafat..mengapa hanya bermusyawarah saja para sahabat untuk memilih siapa yang pantas untuk menggantikan nabi untuk menjadi khalifah maka jawabannya:
jika anda sudah merasa, amalan anda sudah seperti amalan Nabi,ibadah anda sudah banyak seperti ibadah Nabi,derajat anda seperti derajat nabi maka jangan lagi untuk melakukan samadiah,tahliliyah dan doa....
karena tidak ada dosa sama sekali yang anda lakukan dan telah ada jaminan surga dari Allah... tidak lagi membutuh doa orang-orang lain kepada anda
tetapi jangan menabi-nabikan diri,karena jangankan setingkat nabi,bahkan dengan kencing nabi pun amalan/ibadah kita tidak sebanding
Penulis:al-faqir
semoga bermanfaat kepada semua pembaca
Posting Komentar untuk "JANGAN MENABI-NABIKAN DIRI,BAHKAN JIKA DIBANDINGKAN DENGAN KENCING NABIPUN, TIDAK SEBANDING IBADAH ATAUPUN AMALAN ANDA..."