Kisah Sukses Wanita Asal Indonesia Jadi Petani di AS, Rawat Kebun Puluhan Hektare
Merdeka.com - Nuri Auger merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sukses menjadi petani di negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat.
Berawal dari hobinya merawat tanaman, kini Nuri berhasil mengelola lahan seluas 39 hektare yang disewanya.
Di kebun tersebut, Nuri menanam beragam varietas buah-buahan seperti apel, plum, hingga buah persik. Bahkan, hasil panen Nuri kini telah banyak dijual ke berbagai toko dan supermarket di Massachusetts.
Melalui video diunggah kanal Youtube VOA Indonesia, Nuri pun menceritakan awal mula dirinya bisa menjadi petani di negeri orang. Simak ulasan selengkapnya:
Nuri mengatakan menjadi petani merupakan cita-citanya sejak masih tinggal di Indonesia. Ia mengaku, selalu senang apabila melihat tanaman segar kala berjalan-jalan di daerah Bogor, Jawa Barat.
"Bertani itu salah satu impian saya waktu saya masih di Indonesia. saya besar di Indonesia kalau jalan-jalan ke Puncak, Bogor aduh nikmatnya melihat sayuran segar. Saya pernah mimpi kapan saya bisa nanam itu," kata Nuri.
Setelah pindah ke Amerika, Nuri kemudian perlahan mulai mewujudkan mimpinya. Ia kemudian menyewa lahan seluas 39 hektar di Littleton, negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat. Di lahan itu, ia menanam berbagai jenis pohon buah-buahan seperti apel, plum, dan juga persik.
3 dari 4 halaman
Terjun Langsung Mengurus Kebun
Setiap harinya, Nuri sendiri ikut terjun langsung mengurus kebun seluas puluhan hektare itu. Dengan cekatan, Nuri bisa melakukan banyak hal untuk memastikan tanamannya tetap sehat dan bisa menghasilkan buah yang baik.
"Lihat ini tangan saya kasar semua ya. Waktu di Indonesia pasti saya selalu menikur pedikur, suami pasti bisa bayarin tapi saya sampai di sini nggak mulus lagi nggak apa-apa asal saya bisa main sama tanah sama cacing," tutur Nuri.
Mengurus lahan puluhan hektare, tentu Nuri juga perlu mengeluarkan biaya cukup besar untuk melakukan perawatan. Untuk membeli vitamin, ia harus mengeluarkan uang mencapai $400 ribu atau sekitar Rp5,9 milyar per tahunnya.
Hasil Panen Dipasarkan
Biaya perawatan dikeluarkan Nuri sebanding dengan hasil panen yang didapatkan. Hasil panen dari kebun Nuri Auger biasanya didistribusikan ke berbagai toko dan supermarket di Massachusetts.
Selain itu, Nuri juga menjualnya di pasar kaget bersama dengan makanan dan jamu khas Indonesia buatanya. Namun, semua keuntungan yang ia dapatkan justru disumbangkan untuk yayasan pendidikan di Indonesia.
Dalam video tersebut, Nuri juga berpesan untuk jangan pernah meremehkan dan harus selalu menghargai pekerjaan seorang petani.
"Jangan diremehkan profesi petani karena apa yang ada meja kita di rumah itu karena petani," ujarnya.
Posting Komentar untuk "Kisah Sukses Wanita Asal Indonesia Jadi Petani di AS, Rawat Kebun Puluhan Hektare"